Bangkai Titanic Menuju Kehancuran – Sejak karam pada tahun 1912, bangkai kapal Titanic telah berada di dasar laut Atlantik Utara pada kedalaman sekitar 3.800 meter. Seiring berjalannya waktu, kondisi kapal terus mengalami kerusakan akibat tekanan laut, korosi, dan aktivitas mikroba, menyebabkan bangkai Titanic semakin terkikis. Pertanyaannya sekarang adalah: kapan Titanic akan hilang selamanya?
Ekspedisi terbaru yang dilakukan oleh RMS Titanic Inc, perusahaan Amerika Serikat yang memiliki hak penyelamatan atas bangkai kapal tersebut, mengungkapkan fakta menyedihkan. Salah satu bagian pagar ikonik di sekitar dek depan yang masih utuh sebelumnya kini telah terlepas. Bagian pagar sepanjang 4,5 meter itu, yang menjadi terkenal berkat film Titanic, ditemukan tergeletak di dasar laut di bawah posisinya semula.
“Kami sedih atas kehilangan ini dan kerusakan yang tak terelakkan pada kapal dan puing-puingnya,” ujar perwakilan RMS Titanic Inc, menggambarkan dampak kerusakan yang semakin jelas terlihat pada sisa-sisa kapal legendaris ini.
Haluan Titanic ini ikonik dalam budaya pop
dan bagian itulah yang langsung terlintas dalam benak ketika memikirkan bangkai Titanic. Namun sekarang, tampilannya sudah tak lagi sama,” ungkap Timasina Ray, Director of Collection RMS Titanic Inc. Pernyataannya menegaskan betapa kerusakan yang terjadi pada bangkai kapal ini terus berlangsung, mengikis bagian-bagian yang selama ini menjadi simbol dari sejarah tenggelamnya Titanic. “Ini adalah pengingat bahwa kerusakan pada bangkai Titanic terjadi setiap hari,” tambahnya.
Pada ekspedisi tahun 2022 yang dilakukan oleh perusahaan pemetaan bawah laut Magellan, pagar tersebut masih terlihat utuh. Hal ini menandakan bahwa keruntuhan bagian tersebut terjadi dalam dua tahun terakhir, mempercepat proses kerusakan yang diperkirakan akan terus berlangsung hingga seluruh bangkai kapal runtuh sepenuhnya di masa mendatang.
Keruntuhan seluruh bagian Titanic memang diprediksi akan terjadi secara bertahap
Kapal legendaris ini menghadapi berbagai ancaman di dasar laut, seperti korosi garam, arus laut dalam, serta aktivitas bakteri tertentu. Salah satu ancaman terbesar adalah bakteri Halomonas titanicae, yang ditemukan pada tahun 2010 oleh peneliti Henrietta Mann dari Universitas Dalhousie. Bakteri ini memicu terbentuknya struktur menyerupai es berkarat yang perlahan menggerogoti besi di kapal, menyebabkan Titanic hancur seiring berjalannya waktu.
Struktur kapal yang besar dan berat juga berkontribusi terhadap percepatan kerusakannya. “Jika satu tingkat memburuk di bagian atas bangkai kapal, ia akan jatuh ke tingkat berikutnya, yang berarti kerusakan merambat ke bawah,” jelas Mann. Proses ini terjadi lapis demi lapis, secara bertahap mempercepat kehancuran kapal.
Meskipun tidak ada prediksi pasti kapan Titanic akan hilang sepenuhnya, beberapa perkiraan menyebutkan bahwa kapal itu bisa lenyap secepat tahun 2030. Mann sendiri memperkirakan waktu sekitar 30 tahun sebelum Titanic benar-benar hancur. Saat ini, meskipun sudah lebih dari 100 tahun berada di dasar laut, bangkai Titanic masih tampak kokoh, meski perlahan terkikis oleh kekuatan alam.
Informasi berita teknologi lainnya terupdate.