Science · 12/09/2024 0

Bulan Terbentuk Tanpa Bukti? Mengapa Teori Ini Masih Diragukan

Bulan Terbentuk Tanpa Bukti – Teori paling terkenal tentang terbentuknya Bulan, yang disebut hipotesis tumbukan raksasa, menyatakan bahwa miliaran tahun lalu sebuah objek seukuran Mars menghantam Bumi. Tabrakan dahsyat ini diyakini menyebabkan sebagian besar material Bumi terlempar ke luar angkasa, yang kemudian menyatu membentuk Bulan.

Hipotesis ini menawarkan penjelasan tentang beberapa kemiripan antara Bumi dan Bulan, termasuk kesamaan mineral. Namun, ada satu masalah besar. Menurut analisis terbaru yang dilakukan ilmuwan planet Paolo Sossi dari Experimental Planetology Group di ETH Zürich, Swiss, kita tidak memiliki bukti yang jelas bahwa tabrakan sebesar itu pernah terjadi.

“Batuan dari mantel Bumi dan Bulan tidak dapat dibedakan berdasarkan rasio isotop yang melacak asal-usul material di Tata Surya,” kata Sossi, seperti dikutip dari Science Alert pada Kamis (12/9/2024).

Teori Soal Terbentuknya Bulan Mungkin Tidak Ada Buktinya

Paolo Sossi, ilmuwan planet dari ETH Zürich, menyatakan bahwa isotop unsur-unsur di Bumi dan Bulan seharusnya berbeda jika hipotesis tumbukan raksasa benar. Isotop ini bervariasi antara material planet di Tata Surya, sehingga jika tabrakan seukuran Mars benar-benar terjadi, kita akan melihat perbedaan kecil dalam rasio isotop antara Bumi dan Bulan.

“Namun, tidak ada perbedaan seperti itu antara Bumi dan Bulan yang terdeteksi. Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa jika terjadi tumbukan, kedua benda itu pasti telah tercampur sempurna, atau Bulan pasti terbentuk dengan cara yang berbeda,” ujar Sossi.

Pembentukan Bulan Masih Misterius

Meski teori tumbukan raksasa telah lama menjadi penjelasan utama tentang asal-usul Bulan, analisis terbaru menunjukkan bahwa kita belum bisa sepenuhnya meyakini teori ini. Meskipun dampak besar mungkin saja pernah terjadi, kita juga tidak bisa berasumsi bahwa itu benar-benar terjadi. Pembentukan Bulan tetap menjadi misteri.

Studi yang dipublikasikan dalam makalah pracetak di arXiv, dan akan dicetak dalam Treatise on Geochemistry tahun 2024, meninjau bukti geofisika dan geokimia yang ada. Salah satu argumen dari Paolo Sossi dan timnya adalah Bumi dan Bulan mungkin terbentuk dari bahan dasar yang sama, tanpa perlu ada tabrakan besar yang melibatkan benda ketiga.

Bulan memiliki peran penting dalam stabilisasi putaran Bumi dan pengaruhnya pada sirkulasi samudra melalui pasang surut. Tanpa Bulan, kondisi di Bumi bisa sangat berbeda, sehingga asal-usul satelit alami ini penting untuk dipelajari.

Namun, bukti untuk hipotesis tumbukan raksasa tidak cukup kuat. Rasio isotop antara unsur-unsur di Bumi dan Bulan sangat mirip, sehingga sulit untuk membedakan apakah memang terjadi tabrakan besar yang memisahkan material antara keduanya. Beberapa unsur seperti oksigen, kromium, titanium, dan besi menunjukkan kesamaan isotop yang sangat erat, mengindikasikan bahwa Bumi dan Bulan mungkin terbentuk dari awan material yang sama sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Meskipun beberapa model benturan raksasa dapat menjelaskan asal-usul Bulan, model-model tersebut sering kali memprediksi perbedaan kecil dalam rasio isotop antara Bumi dan Bulan—yang hingga saat ini belum ditemukan dalam data geokimia yang ada.

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.