Science · 18/09/2024 0

Video Menakjubkan Perubahan Bumi Selama 1,8 Miliar Tahun

Video Menakjubkan Perubahan Bumi – Menggunakan informasi dari bebatuan di permukaan Bumi, ilmuwan berhasil merekonstruksi lempeng tektonik selama 1,8 miliar tahun terakhir. Hasil penelitian ini ditampilkan dalam bentuk video menakjubkan yang memungkinkan kita melihat bagaimana Bumi berubah selama jutaan tahun.

Ini adalah pertama kalinya catatan geologi Bumi dibuat dalam bentuk seperti ini, sehingga memungkinkan kita untuk melihat jauh ke masa lalu planet ini. Menampilkannya dalam bentuk video transisi memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan perubahan Bumi selama 40% terakhir sejarahnya, yang dapat dilihat dalam animasi.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Xianzhi Cao dari Ocean University di China, kini telah diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Geoscience Frontiers.

Membentuk Pergerakan Indah

Memetakan perjalanan panjang planet kita menciptakan pergerakan benua yang indah, meskipun dampaknya saat terjadi pergeseran tektonik mengguncang Bumi.

Video transisi dimulai dengan tampilan peta dunia yang sudah dikenal, kemudian India bergerak cepat ke selatan, diikuti oleh beberapa bagian Asia Tenggara, membentuk benua Gondwana di Belahan Bumi Selatan. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus berjalan di Bumi, Gondwana terhubung dengan Amerika Utara, Eropa, dan Asia utara, membentuk superbenua besar yang disebut Pangea.

Rekonstruksi kemudian berlanjut, memperlihatkan Pangea dan Gondwana yang terbentuk dari tabrakan lempeng-lempeng yang lebih tua. Seiring waktu, muncul superbenua Rodinia, yang terbentuk dari pecahnya superbenua lebih tua bernama Nuna sekitar 1,35 miliar tahun yang lalu.

Pentingnya Memetakan Masa Lalu Bumi

Di antara planet-planet di Tata Surya, Bumi adalah yang paling unik karena memiliki lempeng tektonik. Permukaan Bumi yang berbatu terbagi menjadi fragmen-fragmen (lempeng) yang saling bergesekan, membentuk pegunungan atau terpecah membentuk jurang yang kemudian terisi oleh lautan.

Selain menyebabkan gempa dan gunung berapi, lempeng tektonik juga mendorong batuan dari dalam Bumi ke puncak pegunungan, yang kemudian terkikis dan mengalir ke sungai dan lautan. Proses ini memungkinkan makhluk hidup untuk memanfaatkan unsur-unsur penting yang terbawa, seperti fosfor, yang membentuk kerangka molekul DNA, dan molibdenum, yang membantu organisme menghilangkan nitrogen dari atmosfer untuk membuat protein dan asam amino, bahan penyusun kehidupan.

Tektonik lempeng juga memainkan peran penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Batuan yang mengunci karbon dioksida ini menjadi pengendali utama iklim Bumi dalam skala waktu panjang, jauh lebih lama dari perubahan iklim yang kita hadapi saat ini.

Memahami Masa Lalu Bumi Secara Mendalam

Pemetaan lempeng tektonik masa lalu merupakan langkah awal menuju pembuatan model digital Bumi yang lengkap sepanjang sejarahnya. Model ini memungkinkan kita menguji hipotesis tentang peristiwa besar di masa lalu, seperti mengapa iklim Bumi mengalami fluktuasi ekstrem, termasuk periode ‘Bumi Bola Salju’, atau mengapa oksigen mulai terbentuk di atmosfer.

Dengan model ini, kita bisa lebih memahami hubungan antara planet dalam dan sistem permukaan yang mendukung kehidupan di Bumi seperti yang kita kenal.

Masih Banyak yang Harus Dipelajari

Membangun model masa lalu Bumi sangat penting untuk memahami bagaimana nutrisi di Bumi tersedia untuk mendukung evolusi. Bukti pertama keberadaan sel kompleks dengan inti, seperti sel hewan dan tumbuhan, berasal dari 1,65 miliar tahun yang lalu.

“Periode ini mendekati awal rekonstruksi dan bertepatan dengan pembentukan superbenua Nuna. Kami berniat menguji apakah pegunungan yang terbentuk pada saat itu mungkin telah menyediakan unsur-unsur penting untuk evolusi sel kompleks,” kata para penulis penelitian.

Sebagian besar kehidupan di Bumi berfotosintesis dan melepaskan oksigen, yang menghubungkan lempeng tektonik dengan kimia atmosfer. Oksigen yang larut ke dalam lautan memungkinkan logam seperti tembaga dan kobalt lebih mudah larut dalam air kaya oksigen. Dalam kondisi tertentu, logam-logam ini mengendap membentuk bijih logam.

Sebagian besar logam terbentuk di sepanjang tepi lempeng tektonik, dekat akar gunung berapi. Dengan merekonstruksi letak batas lempeng purba, kita bisa memahami geografi tektonik dunia dan membantu para penjelajah mineral menemukan batuan purba yang kaya logam, yang mungkin terkubur di bawah gunung-gunung yang jauh lebih muda.

Di tengah penjelajahan dunia lain di Tata Surya dan sekitarnya, kita perlu ingat bahwa masih banyak hal tentang planet kita yang baru saja mulai kita pahami. Ada 4,6 miliar tahun sejarah yang harus diselidiki, dan bebatuan di sekitar kita mengandung bukti bagaimana Bumi telah berubah selama ini,” kata para peneliti.

Upaya pertama untuk memetakan 1,8 miliar tahun terakhir sejarah Bumi ini adalah lompatan maju dalam tantangan ilmiah besar untuk memetakan dunia kita. Namun, ini baru langkah awal. Di tahun-tahun mendatang, mungkin kita akan melihat peningkatan yang signifikan dari titik awal yang telah dicapai saat ini.

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.