Science · 22/09/2024 0

Terungkap! Sejarah di Balik Batu Nisan Tertua di Amerika

Terungkap – Para peneliti baru-baru ini mengungkap fakta menarik tentang sebuah batu nisan yang diyakini sebagai yang tertua di Amerika Serikat. Batu nisan hitam yang ikonik ini ditemukan di Jamestown, Virginia, dan diperkirakan memiliki elemen desain yang mungkin menghubungkannya dengan seorang kesatria Inggris.

Jamestown, yang didirikan pada tahun 1607, adalah pemukiman Inggris permanen pertama di Amerika. Penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Historical Archaeology oleh Markus Key dan Rebecca Rossi mencoba menentukan asal-usul artefak ini dengan menganalisis fosil yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan penelitian mereka, batu nisan ini diyakini berasal dari tahun 1627, menjadikannya salah satu artefak bersejarah yang penting dalam memahami awal mula kolonialisasi Inggris di Amerika.

Bukti Fosil Ungkap Asal Usul Batu Nisan Tertua di Amerika

Peneliti menganalisis mikrofosil yang terdapat di batu nisan tersebut dan menemukan empat spesies yang tidak hidup di Amerika Utara. “Batu itu diimpor. Fosil-fosil itu menunjukkan asal Eropa utara,” ujar Markus Key, salah satu peneliti utama. Berdasarkan bukti ini, sejarah mengarah pada Belgia sebagai sumber yang paling mungkin untuk batu tersebut. Setelah itu, batu tersebut kemungkinan dipindahkan ke London sebelum akhirnya dikirim ke Jamestown.

Penemuan ini tidak hanya mengungkap asal-usul batu nisan tersebut, tetapi juga memberikan wawasan lebih dalam tentang jaringan perdagangan dan hubungan antara Eropa dan pemukiman awal di Amerika selama periode kolonial.

Jejak Kemewahan Penjajah Inggris di Jamestown: Batu Nisan dan Status Sosial

Selama abad ke-17, para penjajah Inggris yang kaya sering memesan nisan yang mengesankan untuk diri mereka sendiri sebagai simbol status. Batu nisan yang megah ini sering kali disebut sebagai marmer hitam, meskipun pada masa itu, istilah “marmer” digunakan secara longgar untuk menggambarkan jenis batu apa pun yang dapat dipoles. Dalam kasus batu nisan di Jamestown, batu tersebut sebenarnya terbuat dari batu kapur hitam yang dipoles dengan sangat halus.

Marmer hitam dari Belgia, yang sangat diminati dan termasuk yang paling mahal, adalah material yang sering digunakan untuk nisan mewah pada saat itu. Elemen desain dari batu nisan ini memungkinkan peneliti untuk mempersempit kemungkinan siapa pemiliknya, mengingat hanya ada dua penjajah Inggris di Jamestown yang dianugerahi gelar kebangsawanan.

Misteri Identitas Pemilik Batu Nisan: Sir George Yeardley, Kandidat Terkuat

Berdasarkan bukti yang tersedia, kandidat yang paling mungkin sebagai pemilik batu nisan tersebut adalah Sir George Yeardley, seorang tokoh penting dalam sejarah Jamestown. Yeardley pertama kali datang ke Jamestown dari Inggris pada tahun 1610, setelah mengalami kecelakaan kapal di Bermuda. Setelah beberapa waktu tinggal di Inggris, ia kembali ke Jamestown, di mana ia meninggal pada tahun 1627.

Meskipun tidak diragukan lagi ada batu nisan yang lebih tua yang dibuat oleh penduduk asli Amerika, Key mencatat bahwa batu nisan tersebut mungkin terbuat dari kayu dan tidak bertahan lama. “Tidak diragukan lagi ada batu nisan yang lebih tua yang dibuat oleh penduduk asli Amerika, tetapi mungkin terbuat dari kayu dan tidak bertahan lama,” kata Key, seperti dikutip dari Newsweek.

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.