Science · 07/10/2024 0

NASA Ungkap ‘Sungai Langit’ yang Memicu Hujan Ekstrem di Bumi

NASA – Pada awal September, Kanada dan beberapa bagian Amerika Serikat (AS) dilanda hujan lebat yang tidak biasa. Kini, para ilmuwan menduga bahwa fenomena tersebut disebabkan oleh salah satu ‘sungai atmosfer’ paling deras yang pernah terlihat di Pasifik timur laut sejak tahun 2000.

Fenomena ‘Sungai Langit’ dan Penyebab Hujan Ekstrem

Sungai atmosfer, sering disebut sebagai ‘rivers in the sky’ atau sungai di langit, adalah kolom uap air sempit yang mengalir di atmosfer dan bisa membentang lebih dari 2.000 km. Ketika mencapai daratan, uap air ini mendingin dan jatuh sebagai hujan atau salju.

Sebagian besar sungai atmosfer ini relatif lemah dan justru bermanfaat bagi pasokan air dengan curah hujan yang dibawanya. Namun, pada akhir September, salah satu kolom uap air ini melewati Teluk Alaska dengan aliran yang luar biasa deras, menyebabkan hujan lebat di wilayah pesisir Kanada dan Alaska tenggara selama beberapa hari berturut-turut.

Dampak Hujan Ekstrem Akibat ‘Sungai Langit’

Dilansir dari IFL Science, curah hujan terberat akibat sungai atmosfer ini terlihat di wilayah Pegunungan Coast dan Hazelton, serta Taman Nasional Glacier Bay. Salah satu kota kecil di British Columbia mengalami hujan selama empat hari berturut-turut dengan curah hujan harian mencapai antara 56,2 mm hingga 99,3 mm. Sebagai perbandingan, kota yang sama hanya menerima total 118,7 mm curah hujan sepanjang September tahun 2023.

Saat sungai atmosfer ini mencapai daratan, alirannya tergolong Kategori 4 atau 5, yang menandakan curah hujan yang sangat tinggi.

Sungai Atmosfer Kategori 5: Risiko Hujan Berbahaya dan Banjir

Kategori 5, yang dikenal sebagai kategori ‘luar biasa’, dianggap sebagai hujan yang lebih berbahaya ketimbang bermanfaat karena sering kali disertai dengan risiko banjir. Kategori ini digunakan untuk menggambarkan intensitas curah hujan yang sangat tinggi, yang bisa menimbulkan dampak besar bagi wilayah yang diterjangnya.

Sistem kategorisasi ini, yang diperkenalkan pada 2019, mirip dengan skala Saffir-Simpson yang digunakan untuk mengukur badai, tetapi khusus digunakan untuk menilai kekuatan sungai atmosfer. Kategorisasi ini didasarkan pada intensitas dan durasi maksimum fenomena tersebut.

Salah satu perhitungan utama dalam skala ini adalah integrated water vapor transport (IVT), yaitu perhitungan transportasi uap air terpadu yang menggabungkan kecepatan angin dan kelembapan atmosfer untuk memberikan indikasi tentang intensitas sungai atmosfer.

Penyebab Intensitas Tinggi ‘Sungai Langit’ Menurut NASA

Menurut laporan dari NASA Earth Observatory, para ilmuwan di Center for Western Weather and Water Extremes di University of California, San Diego awalnya menghitung integrated water vapor transport (IVT) untuk kejadian sungai atmosfer baru-baru ini.

Hasilnya menunjukkan bahwa intensitas curah hujan yang tercatat sangat tinggi dibandingkan dengan kejadian serupa di wilayah tersebut selama 23 tahun terakhir. Ilmuwan atmosfer Bin Guan menyebut bahwa intensitas sungai atmosfer kali ini layak disebut sebagai ‘luar biasa’.

Namun, pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan intensitas setinggi itu?

Penyebab Intensitas Tinggi Sungai Atmosfer: Pengaruh Osilasi Arktik

Ilmuwan atmosfer Bin Guan mengungkapkan bahwa penyebab intensitas tinggi pada sungai atmosfer ini kemungkinan terkait dengan perubahan pola iklim yang dikenal sebagai Osilasi Arktik. Pola ini biasanya jarang terlihat pada bulan September, namun tampaknya telah berperan dalam kejadian curah hujan ekstrem baru-baru ini.

Osilasi Arktik bisa menjadi salah satu kondisi yang berpotensi menyebabkan kejadian sungai atmosfer yang luar biasa kuat ini,” ujar Guan.

 

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.