Science · 12/10/2024 0

Antartika Menghijau: Tanda Peringatan Meningkatnya Suhu Global

Antartika Menghijau – Sebagian wilayah Antartika, yang dikenal dengan cuaca ekstrem dinginnya, kini mulai berubah menjadi hijau. Menurut para ahli, fenomena ini terjadi karena kehidupan tanaman di kawasan tersebut berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Peristiwa panas ekstrem yang melanda wilayah tersebut menyebabkan pertumbuhan vegetasi, sesuatu yang jarang terjadi di Antartika yang biasanya tertutup es dan salju.

Fenomena ini menjadi salah satu indikator nyata bahwa suhu global semakin meningkat, mengancam keseimbangan ekosistem di wilayah yang sebelumnya sangat tidak ramah terhadap pertumbuhan tanaman.

Kekhawatiran Akan Perubahan Lanskap di Antartika

Fenomena menghijaunya Antartika memicu kekhawatiran tentang perubahan lanskap di benua yang luas ini. Para ilmuwan menggunakan citra satelit dan data untuk menganalisis peningkatan vegetasi di Semenanjung Antartika, rangkaian pegunungan yang mengarah ke utara hingga ujung Amerika Selatan. Daerah ini telah mengalami pemanasan yang jauh lebih cepat daripada rata-rata global.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of Exeter, University of Hertfordshire, dan British Antarctic Survey menemukan bahwa kehidupan tanaman, terutama lumut, telah meningkat lebih dari 10 kali lipat dalam empat dekade terakhir. Fenomena ini menggarisbawahi dampak perubahan iklim di salah satu wilayah terdingin dan terisolasi di dunia.

Penghijauan Antartika Meningkat Lebih dari 30%

Menurut Thomas Roland, penulis studi dan ilmuwan lingkungan di University of Exeter, tingkat penghijauan di wilayah Antartika telah meningkat lebih dari 30% antara tahun 2016 dan 2021. Meskipun sebagian besar bentang alamnya masih terdiri dari salju, es, dan batu, area hijau kecil ini telah tumbuh secara dramatis sejak pertengahan 1980-an.

“Temuan kami mengonfirmasi bahwa pengaruh perubahan iklim antropogenik tidak memiliki batas jangkauannya,” ujar Roland, dikutip dari CNN. Penelitian ini menunjukkan betapa seriusnya dampak perubahan iklim terhadap wilayah yang sebelumnya tidak mungkin ditumbuhi vegetasi.

Dampak Perubahan Iklim Mempercepat Penghijauan Antartika

“Bahkan di Semenanjung Antartika, wilayah yang paling ekstrem, terpencil, dan terisolasi di dunia, bentang alamnya kini mulai berubah, dan dampaknya terlihat dari luar angkasa,” kata Thomas Roland.

Antartika, yang dikenal sebagai tempat terdingin di Bumi, baru-baru ini mengalami peristiwa panas ekstrem. Pada musim panas tahun ini, beberapa bagian benua mengalami gelombang panas dengan suhu naik hingga 20 derajat Celcius di atas normal, memecahkan rekor pada pertengahan Juli. Serupa pada Maret 2022, suhu di beberapa bagian benua mencapai 20 derajat Celcius di atas normal, menjadi perubahan suhu paling ekstrem yang pernah tercatat di wilayah tersebut.

Dengan polusi bahan bakar fosil yang terus memanaskan dunia, para ilmuwan memprediksi bahwa Antartika akan semakin menghijau. Semakin hijau wilayah ini, semakin besar kemungkinan spesies invasif akan berkembang, yang berpotensi mengancam satwa liar asli. Benih, spora, dan tanaman dapat dengan mudah masuk ke Semenanjung Antartika melalui sepatu atau peralatan wisatawan dan peneliti, atau melalui migrasi burung dan angin.

Penghijauan ini juga akan mempengaruhi kemampuan Antartika dalam memantulkan radiasi Matahari. Permukaan yang lebih hijau akan menyerap lebih banyak panas, mempercepat pertumbuhan tanaman seiring dengan pemanasan iklim, menurut Olly Bartlett, dosen senior di University of Hertfordshire.

Pemandangan ikonik Antartika bisa berubah selamanya,” kata Bartlett. Matthew Davey, profesor madya ekologi di Scottish Association for Marine Science, menyebutkan bahwa penelitian ini menjadi perkembangan penting dalam memahami kehidupan tumbuhan di Antartika. Bahkan mungkin ada lebih banyak vegetasi yang belum teridentifikasi, termasuk lumut kerak, rumput, dan alga salju hijau dan merah yang juga berkontribusi pada area vegetasi di wilayah tersebut.

Peningkatan Vegetasi di Antartika: Kecil tapi Signifikan

Meskipun peningkatan luas sebenarnya dari kehidupan tanaman di Antartika relatif kecil, persentase peningkatannya terbilang dramatis, menunjukkan tren bahwa vegetasi mulai menyebar, meskipun dengan kecepatan yang lambat. Hal ini menjadi tanda awal dari perubahan besar di wilayah yang biasanya tidak mendukung pertumbuhan tanaman.

Langkah selanjutnya bagi para ilmuwan adalah mempelajari bagaimana tanaman akan menjajah lahan kosong yang baru muncul ketika gletser Antartika mencair. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang bagaimana perubahan iklim berdampak pada ekosistem Antartika dan wilayah kutub lainnya.

 

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.