Science · 18/10/2024 0

Rencana Kolonisasi Mars Elon Musk Diperingatkan Ilmuwan

Rencana Kolonisasi – Pekan ini, Elon Musk kembali membuat klaim mengejutkan terkait rencananya untuk kolonisasi Mars. Menurut CEO SpaceX tersebut, sebuah kota di Mars yang mampu menampung hingga satu juta penduduk akan berkembang pesat dan dapat terealisasi dalam waktu 30 tahun. Ambisi ini sejalan dengan visi Musk untuk menjadikan Mars sebagai alternatif bagi kehidupan manusia, dengan harapan menciptakan koloni yang mandiri dan berkelanjutan.

Musk percaya bahwa dengan perkembangan teknologi yang sedang dikembangkan oleh SpaceX, seperti roket Starship, pemukiman manusia di Mars tidak lagi hanya sekadar mimpi. Namun, klaim ini juga mengundang perhatian dan kekhawatiran dari para ilmuwan yang mempertanyakan risiko dan dampak lingkungan yang mungkin terjadi jika proyek ambisius ini benar-benar terealisasi.

Ilmuwan Peringatkan Bahaya Kolonisasi Mars oleh Elon Musk

Profesor Andrew Coates, seorang fisikawan dan peneliti Mars terkemuka dari University College London (UCL), telah memberikan peringatan serius mengenai rencana kolonisasi Mars oleh Elon Musk. Menurut Coates, ambisi Musk untuk membangun kota di Mars berpotensi menimbulkan bencana besar bagi planet tersebut.

Coates berpendapat bahwa pemukiman manusia akan mencemari lingkungan Mars dan secara signifikan membahayakan upaya pencarian kehidupan alien. Ia menyatakan bahwa keberadaan manusia dan aktivitasnya dapat mengganggu ekosistem alami Mars, yang mungkin menyimpan petunjuk tentang kehidupan di Tata Surya kita.

Sebagai alternatif, Coates mengusulkan bahwa, jika tujuan utamanya adalah untuk mencari tahu keberadaan kehidupan di Mars, maka sebaiknya hanya satu astronot yang dikirim. Dengan begitu, potensi kontaminasi dapat diminimalkan, dan pencarian kehidupan alien dapat dilakukan dengan lebih akurat dan ilmiah.

Peringatan Ilmuwan: Hindari Kontaminasi Mars dengan Kehidupan Bumi

Profesor Andrew Coates menegaskan bahwa membawa kehidupan dari Bumi ke Mars bisa menjadi kesalahan besar dalam eksplorasi planet tersebut. “Hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah membawa kehidupan dari Bumi ke Mars. Eksplorasi robotik adalah jalan keluarnya,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Menurut Coates, eksplorasi menggunakan robot jauh lebih aman dan efektif untuk mempelajari Mars tanpa risiko mencemari ekosistem atau bukti kehidupan asli yang mungkin ada di sana. Pendekatan ini dinilai lebih bijaksana untuk menjaga keutuhan ilmiah Mars, memastikan bahwa jika ada kehidupan di planet merah tersebut, kita dapat menemukannya tanpa campur tangan dan gangguan dari kehidupan Bumi.

Klaim Elon Musk Didukung Terobosan Terbaru SpaceX di Mars

Klaim ambisius Elon Musk mengenai masa depan eksplorasi manusia di Mars muncul di tengah terobosan besar yang dicapai oleh SpaceX. Pada 13 Oktober, SpaceX berhasil mendaratkan pendorong Super Heavy setinggi 71 meter dengan sukses, menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi peluncuran dan pendaratan roket.

Keberhasilan ini dianggap sebagai langkah penting menuju realisasi rencana Musk untuk membawa manusia ke Mars dan membangun kota mandiri di planet merah tersebut. Pendorong Super Heavy, yang dirancang untuk mengangkut muatan besar dan mendukung misi antarplanet, menjadi bukti bahwa teknologi yang diperlukan untuk mencapai visi tersebut sedang berkembang pesat.

Dengan terobosan ini, Musk semakin yakin bahwa misi kolonisasi Mars bisa tercapai dalam beberapa dekade mendatang. Namun, di sisi lain, ilmuwan seperti Profesor Andrew Coates memperingatkan bahwa langkah ambisius ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah dampak negatif terhadap ekosistem Mars.

Terobosan SpaceX dan Ambisi Elon Musk untuk Koloni Mars

Pendorong Super Heavy yang dirancang oleh SpaceX berhasil membawa roket seberat 3.000 ton hingga ketinggian 65 km sebelum terlepas dan mengarahkan dirinya kembali ke landasan peluncuran. Pendorong ini kemudian berhasil “ditangkap” oleh lengan ‘Mechazilla’, struktur besar berbentuk seperti sumpit yang dirancang khusus untuk menangkap pendorong yang kembali. Super Heavy adalah pendorong terbesar yang pernah dirancang oleh SpaceX, dan diperlukan untuk membawa pesawat ruang angkasa Starship ke orbit.

Keberhasilan ini memberikan harapan baru bagi eksplorasi ruang angkasa yang lebih murah dan efisien, serta membuka peluang untuk membawa pemukim dan sumber daya ke Mars. Elon Musk bahkan menulis di akun X bahwa, “Jika peradaban cukup stabil selama kurang lebih 30 tahun ke depan, kota mandiri berpenduduk lebih dari satu juta orang akan dibangun di Mars.”

Namun, klaim ambisius Musk menuai kekhawatiran dari ilmuwan seperti Profesor Andrew Coates, yang berpendapat bahwa membangun pemukiman manusia dalam skala besar akan mengancam misi ilmiah untuk mencari tanda-tanda kehidupan di Mars. Coates, yang merupakan bagian dari tim peneliti untuk misi Rosalind Franklin dari NASA, memperingatkan bahwa kehadiran manusia di Mars akan mencemari planet dengan material biologis, membuat para ilmuwan kesulitan untuk menemukan jejak kehidupan mikroba yang mungkin ada di masa lalu atau masa kini.

“Pada akhirnya Elon Musk ingin membawa orang ke Bulan dan mungkin ke Mars, tetapi saya pikir kita harus sedikit berhati-hati dengan Mars,” ujar Profesor Coates. “Kita harus sangat berhati-hati dalam cara kita mempersiapkan misi, melakukan banyak pembersihan teknologi, untuk memastikan kita tidak membawa kehidupan ke Mars dan mengukurnya. Itu hal terakhir yang ingin kita lakukan,” tambahnya.

Musk sendiri sering menekankan bahwa pesawat Starship dan pendorong Super Heavy akan menjadi kunci untuk membangun koloni di Mars. Mengingat Mars cukup dekat dengan Bumi untuk memungkinkan perjalanan antarplanet setiap 26 bulan, waktu peluncuran yang singkat ini akan sangat penting dalam membangun kota mandiri di sana. Pembangunan kota di Mars akan membutuhkan peluncuran jutaan ton kargo dan penumpang dalam waktu singkat, dan Musk berharap kapasitas tinggi serta kemampuan penggunaan ulang dari Starship dan Super Heavy akan mewujudkan hal ini.

Keberhasilan pendaratan pendorong Super Heavy baru-baru ini menjadikan tujuan ambisius Musk tampak semakin realistis. Namun, ilmuwan tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam upaya kolonisasi ini untuk menjaga integritas ilmiah dan ekosistem Mars.

 

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.