Beberapa waktu lalu, sebuah video menjadi viral yang menunjukkan seorang pria asal Jerman terlibat perselisihan dengan petugas SPBU di Desa Labuaja, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Kejadian yang berlangsung pada Sabtu pagi ini menjadi sorotan publik karena merefleksikan ketidakpahaman yang terjadi antara warga negara asing dan sistem yang ada di Indonesia.
Peristiwa ini bermula ketika pria tersebut datang ke SPBU untuk mengisi bahan bakar jenis solar. Namun, petugas SPBU menolak permintaannya karena pria asing itu tidak memiliki kode batang yang diperlukan sebagai syarat untuk membeli BBM bersubsidi.
Dalam video yang beredar, terlihat jelas ketegangan yang terjadi antara keduanya. Pria asal Jerman tersebut tampak frustrasi dan mulai berteriak, meskipun usahanya untuk menyampaikan maksudnya gagal dipahami oleh petugas.
Kronologi Insiden di SPBU Desa Labuaja
Kejadian ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 10.00 WITA. Warga Jerman tersebut tiba di SPBU membawa mobilnya dengan niat untuk mengisi tangki bahan bakar. Namun, saat menanyakan proses pengisian, petugas menolak permintaannya karena tidak ada kode batang yang menunjukkan bukti kelayakan untuk mengisi solar.
Petugas SPBU menjelaskan bahwa setiap pembelian BBM bersubsidi memerlukan kode batang, dan tanpa kode tersebut, mereka tidak dapat melayani. Hal ini tentu mengejutkan bagi pria tersebut, yang mungkin tidak familiar dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Kapolsek Kahu, Iptu Andi Muhammad Amir, menjelaskan bahwa situasi tersebut dipicu oleh miskomunikasi antara warga asing dan petugas. Masing-masing pihak tidak mampu berkomunikasi secara efektif karena adanya perbedaan bahasa.
Faktor Penyebab Perselisihan dan Miskomunikasi
Ketidakpahaman bahasa menjadi salah satu faktor utama dalam insiden ini. Petugas SPBU kesulitan memahami Bahasa Inggris, sementara pria asal Jerman tersebut tidak mengerti Bahasa Indonesia. Hal ini menciptakan kesalahpahaman yang berujung pada ketegangan.
Amir menambahkan bahwa situasi ini merefleksikan perlunya edukasi tentang regulasi bagi warga asing yang berada di Indonesia. Agar kejadian serupa tidak terulang, penting bagi petugas SPBU untuk memahami cara berinteraksi dengan pelanggan internasional.
Tidak ada tindakan kekerasan yang dilaporkan selama insiden berlangsung. Meskipun sudah terjadi adu mulut, pihak kepolisian mengkonfirmasi bahwa situasi tetap terkendali dan tidak ada insiden lanjutan setelah kejadian tersebut.
Langkah Ke Depan untuk Mencegah Insiden Serupa
Ke depan, pihak berwenang diharapkan dapat memberlakukan sistem yang lebih inklusif untuk melayani pelanggan dari berbagai latar belakang, khususnya warga negara asing. Pemberian informasi yang jelas tentang syarat dan ketentuan harus disampaikan dalam berbagai bahasa.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses di SPBU, seperti poster atau brosur dalam beberapa bahasa. Ini dapat membantu mencegah kebingungan di masa mendatang.
Selain itu, pelatihan bagi petugas SPBU mengenai cara berkomunikasi dengan pelanggan internasional sangat dianjurkan. Dengan pelatihan ini, petugas akan lebih siap dalam menghadapi situasi serupa dan dapat menjaga ketenangan di lokasi kerja mereka.
