Science · 19/11/2024 0

Kerikil Donat 12.000 Tahun: Jejak Awal Sejarah Roda

Kerikil Donat – Para arkeolog di Israel baru-baru ini membuat penemuan luar biasa yang memberikan wawasan baru tentang sejarah teknologi manusia. Mereka mengidentifikasi kerikil berbentuk donat yang diperkirakan berusia 12.000 tahun, yang kemungkinan besar merupakan salah satu contoh awal penggunaan teknologi berbasis roda.

Penelitian ini dipublikasikan pada Rabu, 13 November 2024, di jurnal PLOS One. Dalam penelitian tersebut, kerikil-kerikil berbentuk donat ini dianggap sebagai lingkaran poros atau kumparan spindel, alat yang memungkinkan tongkat dimasukkan ke lubangnya untuk memudahkan proses pemintalan tekstil menggunakan rami atau wol. Para peneliti menemukan sekitar 100 lingkaran spindel di lokasi penggalian.

“Koleksi kumparan spindel ini merupakan contoh paling awal manusia menggunakan rotasi dengan alat berbentuk roda,” tulis para arkeolog dalam pernyataannya, seperti yang dilaporkan oleh Live Science. Penemuan ini menunjukkan bagaimana konsep rotasi dengan alat sederhana telah dimanfaatkan oleh manusia purba untuk mendukung kebutuhan sehari-hari mereka.

Dari Kumparan Spindel ke Roda Kereta: Awal Teknologi Rotasi

Penemuan kumparan berbentuk donat berusia 12.000 tahun ini tidak hanya memberikan wawasan tentang alat-alat sederhana masa lalu, tetapi juga membuka jalan bagi perkembangan teknologi rotasi yang lebih maju. Menurut para peneliti, alat ini menjadi dasar bagi inovasi seperti roda pembuat tembikar dan roda kereta, yang kelak menjadi komponen penting dalam kemajuan peradaban manusia.

“Meskipun kerikil berlubang tersebut sebagian besar tetap berada dalam bentuk alaminya yang tidak dimodifikasi, bentuk dan fungsinya menyerupai roda: objek bundar dengan lubang di tengahnya yang terhubung ke poros yang berputar,” jelas Talia Yashuv, mahasiswa pascasarjana di Hebrew University of Jerusalem’s Institute of Archaeology sekaligus salah satu penulis utama makalah ini.

Fungsi sederhana kumparan ini, yang memungkinkan rotasi melalui poros, mencerminkan prinsip dasar teknologi roda. Penemuan ini menunjukkan bagaimana manusia purba telah memanfaatkan bentuk alami benda untuk menciptakan alat yang efisien, mempermudah pekerjaan seperti pemintalan tekstil, dan membuka jalan menuju inovasi yang jauh lebih kompleks di masa depan.

Mengungkap Misteri Kerikil Donat: Teknologi Rotasi Awal?

Meskipun roda modern baru diciptakan sekitar 6.000 tahun yang lalu, para arkeolog kini mempelajari kemungkinan asal-usul teknologinya melalui kerikil berbentuk donat berusia 12.000 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Talia Yashuv dan Leore Grosman, profesor arkeologi prasejarah di Hebrew University, menganalisis lebih dari 100 kerikil batu kapur berlubang yang ditemukan di situs prasejarah Nahal Ein Gev II, di Israel utara.

Kerikil-kerikil ini, yang beratnya bervariasi antara 1 hingga 34 gram, ditemukan di sebuah situs yang berasal dari masa sebelum praktik pertanian skala besar dilakukan. Untuk memahami fungsi kerikil ini, tim menggunakan teknologi pemindaian 3D, menciptakan model virtual untuk menganalisis struktur dan detailnya secara mendalam.

Eksperimen dan Penemuan Penting

Berbagai kemungkinan fungsi kerikil dipertimbangkan. Apakah kerikil ini mungkin digunakan sebagai manik-manik? Hasil analisis menunjukkan tidak mungkin, karena ukuran dan beratnya tidak cocok untuk manik-manik dekoratif. Begitu juga sebagai pemberat ikan, kerikil ini tidak sesuai, karena pemberat ikan umumnya lebih besar dan terbuat dari bahan yang lebih berat.

Untuk menguji hipotesis bahwa kerikil ini digunakan sebagai gulungan poros, tim membuat replika menggunakan teknologi 3D dan meminta Yonit Crystal, ahli kerajinan tradisional, mencoba memintal tekstil dengan alat tersebut. Hasilnya mengejutkan: setelah sedikit latihan, Crystal mampu memintal rami dengan efisien, menunjukkan bahwa kerikil ini memang cocok untuk digunakan sebagai alat pemintalan sederhana.

Implikasi Teknologi

Para peneliti menyimpulkan bahwa kerikil berlubang ini merupakan bentuk awal dari teknologi roda dan poros. Temuan ini menunjukkan bahwa manusia prasejarah memanfaatkan alat sederhana untuk memintal tekstil, seperti rami, yang kemudian mungkin digunakan untuk membuat tas, tali pancing, atau teknologi baru lainnya.

Menurut Alex Joffe, arkeolog dan direktur urusan strategis untuk Association for the Study of the Middle East and Africa, temuan ini sangat penting. “Eksperimen menunjukkan batu berlubang digunakan sebagai poros putar. Jika gulungan spindel ini digunakan untuk menciptakan metode penyimpanan baru, maka implikasi teknologinya lebih besar dari yang disarankan,” jelas Joffe.

Yorke Rowan, profesor arkeologi di University of Chicago, juga memuji penelitian ini, menyebutnya sebagai langkah besar dalam memahami pencapaian teknologi awal manusia. “Penilaian bahwa ini adalah titik balik dalam teknologi cukup beralasan,” katanya.

Kontroversi di Balik Temuan Kerikil Donat Prasejarah

Meskipun penelitian tentang kerikil berbentuk donat berusia 12.000 tahun ini mendapatkan banyak pujian, tidak semua ahli setuju bahwa temuan ini adalah bukti paling awal dari teknologi berbasis roda. Salah satu kritik datang dari Carole Cheval, seorang peneliti dengan keahlian di bidang tekstil prasejarah dan peneliti asosiasi di laboratorium arkeologi Cultures and Environment, Prehistory, Antiquity, Middle Ages (CEPAM) di Prancis.

Cheval mencatat bahwa meskipun analisis dalam penelitian tersebut solid, temuan ini mungkin bukan contoh pertama atau tertua dari teknologi serupa. “Objek yang disajikan dalam artikel ini kemungkinan besar adalah pusaran spindel. Sesungguhnya, hipotesis ini bukan hipotesis asli, dan objek serupa lainnya, beberapa di antaranya lebih tua, telah dipublikasikan,” jelasnya.

Pernyataan Cheval menggarisbawahi pentingnya pendekatan hati-hati dalam menyimpulkan asal-usul teknologi. Kerikil berlubang ini memang memiliki nilai penting sebagai artefak yang memperkaya pemahaman kita tentang teknologi prasejarah, tetapi mungkin bukan bukti paling awal penggunaan prinsip rotasi dalam alat-alat manusia.

 

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.