Sundaland – sebuah benua yang pernah membentang di Semenanjung Asia Tenggara, termasuk Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali, seakan hilang ditelan Bumi. Namun, berkat penelitian ilmuwan, benua ini berhasil ditemukan kembali. Sebelum tenggelam akibat naiknya permukaan laut di akhir Zaman Es, Sundaland diduga menjadi tempat tinggal manusia dengan peradaban yang sudah maju.
Dalam Seminar Nasional Warisan Peradaban Sundaland yang diadakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja dari Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membeberkan sejumlah temuan yang berpotensi menjadi bukti peradaban manusia di masa itu.
“Sundaland punya banyak keunikan, termasuk kalau kita lihat di zona tropis, Sundaland satu-satunya daratan yang tenggelam karena kenaikan muka air laut sejak Zaman Es. Tentu pertanyaan berikutnya kalau kita melihat penyebaran dari peradaban dunia, apakah di Sundaland ada peradaban?” ujar Danny, mengundang kita untuk menelusuri jejak-jejak peradaban yang mungkin pernah ada di wilayah ini.
Jejak Peradaban Zaman Sundaland: Temuan Penting yang Mengungkap Masa Lalu
Prof. Dr. Danny Hilman Natawidjaja menjelaskan sejumlah temuan yang terkait dengan peradaban di zaman Sundaland. Temuan-temuan ini banyak yang berasal dari Indonesia, dan beberapa di antaranya memiliki bukti kuat bahwa Sundaland adalah wilayah yang menjadi cikal bakal peradaban manusia.
- Jejak Sungai Purba Salah satu temuan menarik adalah jejak sungai purba yang ditemukan di Teluk Thailand. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli geologi Dr. Andang Bachtiar, menggunakan data 3D Seismic, ditemukan alur sungai purba yang kini berada sekitar 70 meter di bawah permukaan air laut.
“Yang mengejutkan, saat model ini di-slice pada kedalaman 100 meter, tidak hanya terlihat jejak sungai yang lebih purba, tetapi juga jaringan air yang membentuk pola seperti sarang laba-laba. Jaringan seperti ini bukanlah jaringan sungai alami, melainkan irigasi,” ujarnya. Temuan ini menambahkan bukti bahwa wilayah Sundaland mungkin telah dihuni oleh masyarakat dengan peradaban yang cukup maju, yang mampu membangun sistem irigasi kompleks.
- Pelabuhan Kuno di Bawah Laut Temuan lainnya yang mengungkapkan jejak peradaban di Sundaland adalah penelitian di Selat Sunda yang dilakukan oleh Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia, Dr. Gegar Prasetya. Menggunakan teknologi multibeam, penelitian ini menemukan keberadaan pelabuhan kuno yang kini tenggelam sekitar 60 meter di bawah permukaan laut. Temuan ini memberikan gambaran bahwa wilayah tersebut mungkin pernah menjadi pusat aktivitas maritim yang penting sebelum tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
- Gunung Padang Penelitian tentang Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, dianggap sebagai yang paling kuat mewakili keberadaan peradaban Sundaland di wilayah Indonesia. “Di daratan, kita sebenarnya sudah punya data yang cukup bagus juga. Gunung Padang, ini adalah peradaban pada zaman gunung es,” ujar Danny.
Sayangnya, setelah sempat menggemparkan dunia dan ditayangkan sebagai film dokumenter ilmiah ‘Ancient Apocalypse’ di Netflix, penelitian tentang Gunung Padang harus dicabut (retract). Meskipun demikian, Gunung Padang tetap menjadi salah satu bukti penting yang menunjukkan kemungkinan adanya peradaban maju di Sundaland yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
- Situs Kumitir Di Situs Kumitir, yang ditemukan di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ditemukan sisa-sisa bangunan yang dibangun pada era Kerajaan Majapahit. Namun, yang menarik adalah penemuan lapisan di bawah bangunan Majapahit tersebut.
“Kita memang ketemu bata (zaman) Majapahit-nya. Tapi di bawahnya itu ada batu bata merah yang jauh lebih tua, minimal sudah ada sejak 700 SM. Namun, menurut hemat kami para peneliti, kemungkinan besar batu bata tersebut sudah ada sejak 500 tahun SM,” jelas Danny. Temuan ini memberikan indikasi adanya lapisan sejarah yang lebih tua di bawah peninggalan Majapahit, yang mungkin berkaitan dengan peradaban kuno di Sundaland.
- Piramida Toba Pada tahun 2023, sebuah riset awal yang dilakukan di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara, menemukan struktur bangunan besar yang bentuknya menyerupai piramida. Sebagian dari struktur ini menempel pada bukit yang terdiri dari batuan berpori hasil abu vulkanik yang diperkirakan berumur 74 ribu tahun.
“Baru-baru ini di Toba, kami menemukan suatu bangunan berupa teras-teras batu yang jika dilihat dari arah muka, berbentuk seperti piramida. Tidak ada keraguan kalau ini buatan manusia, bukan fenomena alamiah,” ujar Danny. Temuan ini membuka kemungkinan baru tentang keberadaan peradaban kuno di wilayah Danau Toba, yang hingga kini masih terus diteliti untuk mengungkap lebih banyak misteri dari masa lalu.
- Kawasan Megalitikum Kalamba dan Palindo Di kawasan Megalitikum Kalamba dan Palindo di Sulawesi Tengah, ditemukan ratusan kalamba, yakni benda Zaman Megalitikum berbentuk seperti drum atau tong batu yang berbentuk silinder terpotong, serta patung granit. Temuan ini menjadi bukti penting dari kehidupan masyarakat pada masa lalu di wilayah tersebut.
“Kemungkinan masih ada ribuan kalamba dan patung granit yang tersembunyi di hutan-hutan atau tertimbun di bawah tanah,” kata Danny, mengindikasikan bahwa kawasan ini mungkin menyimpan lebih banyak peninggalan bersejarah yang belum ditemukan dan dipelajari.
Harapan Akan Riset Lanjutan
Publik, terutama komunitas ilmuwan, tentunya berharap berbagai temuan ini akan ditindaklanjuti dengan riset lanjutan. Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk membuka tabir yang masih belum banyak terungkap dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai peradaban kuno di Sundaland. Temuan-temuan ini bukan hanya penting bagi sejarah Indonesia, tetapi juga untuk memahami evolusi peradaban manusia di Asia Tenggara dan dunia.
Informasi berita teknologi lainnya terupdate.