Science · 22/10/2024 0

Peneliti Ungkap Temuan Kaki Seribu Seukuran Mobil

Peneliti – Jika melihat hewan kaki seribu zaman sekarang saja sudah bisa membuat merinding, bayangkan jika kita hidup di periode Karbon, sekitar 100 juta tahun sebelum dinosaurus tiba. Pada masa itu, hewan kaki seribu tidak hanya sekadar berukuran kecil seperti yang kita kenal sekarang, melainkan bisa tumbuh sebesar mobil!

Periode Karbon adalah salah satu zaman yang paling menakjubkan dalam sejarah Bumi, di mana oksigen di atmosfer mencapai tingkat tertinggi yang pernah ada. Kondisi ini memungkinkan berbagai jenis hewan untuk tumbuh dengan ukuran yang sangat besar, termasuk kaki seribu raksasa yang dikenal dengan nama Arthropleura. Hewan kaki seribu ini bisa mencapai panjang lebih dari 2 meter, membuatnya menjadi salah satu invertebrata darat terbesar yang pernah ada.

Dengan tubuh yang panjang dan beruas-ruas seperti kaki seribu modern, Arthropleura melintasi hutan prasejarah yang lebat dan lembab. Bayangkan saja, makhluk ini sebesar mobil kecil, menjelajahi lantai hutan di antara tumbuhan-tumbuhan raksasa yang menjulang tinggi. Ukuran tubuh yang luar biasa ini diperkirakan berkat kadar oksigen yang tinggi di atmosfer, yang memungkinkan invertebrata darat untuk menyerap oksigen dalam jumlah besar dan mendukung ukuran tubuh yang besar pula.

Tidak seperti kaki seribu modern yang kebanyakan adalah pemakan daun dan bahan organik yang membusuk, para peneliti percaya bahwa Arthropleura adalah herbivora yang mencari makan dari dedaunan lebat dan pakis raksasa yang banyak ditemukan di masa itu. Meskipun besar dan mungkin tampak menakutkan, Arthropleura diyakini tidak berbahaya bagi manusia jika manusia sudah ada pada saat itu.

Namun, bayangan seekor kaki seribu seukuran mobil yang melintasi hutan tentu membuat kita bersyukur bahwa makhluk-makhluk semacam ini hanya ada dalam fosil dan tidak lagi hidup di zaman modern. Dengan segala kenyataan yang menakjubkan ini, kehidupan di periode Karbon benar-benar memberikan gambaran yang berbeda tentang bagaimana Bumi pernah dihuni oleh makhluk-makhluk raksasa.

Penemuan fosil-fosil kaki seribu raksasa ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah evolusi dan kondisi Bumi di masa lalu. Hewan-hewan ini adalah bukti nyata betapa beragam dan luar biasanya kehidupan di Bumi sebelum kehadiran dinosaurus. Jadi, jika Anda merasa takut dengan kaki seribu kecil yang sering terlihat di kebun, bersyukurlah bahwa kita tidak perlu menghadapi versi raksasa dari makhluk tersebut!

Penemuan Fosil Kaki Seribu Raksasa di Inggris: Mengungkap Jejak Invertebrata Terbesar Sepanjang Masa

Para ilmuwan baru-baru ini membuat penemuan menakjubkan di sepanjang pantai timur laut Inggris berupa fosil berusia 326 juta tahun. Fosil ini menunjukkan jejak kaki seribu terbesar yang pernah ditemukan, dengan panjang yang diperkirakan mencapai sekitar 2,7 meter—kira-kira setara dengan panjang sebuah mobil kecil.

Sisa-sisa kaki seribu raksasa ini berasal dari genus Arthropleura, yang kini sudah punah, dan merupakan bagian dari arthropoda kaki seribu. Penemuan fosil ini mengangkat posisi Arthropleura sebagai invertebrata terbesar yang pernah hidup di daratan sepanjang sejarah Bumi. Dengan panjangnya yang luar biasa, Arthropleura diperkirakan menjadi penguasa lantai hutan prasejarah, menjelajahi Bumi jauh sebelum kehadiran dinosaurus.

Penemuan fosil Arthropleura yang diumumkan pertama kali pada tahun 2018 ini tidak hanya menambah pemahaman kita tentang kehidupan di masa lalu, tetapi juga membuka peluang penting untuk penelitian lebih lanjut mengenai kondisi lingkungan di zaman Karbon. Pada masa tersebut, kadar oksigen di atmosfer jauh lebih tinggi daripada sekarang, memungkinkan invertebrata seperti Arthropleura tumbuh hingga ukuran raksasa.

Fosil yang ditemukan di Inggris ini menunjukkan jejak yang sangat jelas dari tubuh beruas-ruasnya yang panjang, mengungkapkan betapa besarnya makhluk ini ketika menjelajahi hutan prasejarah. Ukurannya yang mencapai 2,7 meter menunjukkan bahwa Arthropleura adalah makhluk yang sangat besar dan mungkin terlihat menakutkan, meskipun para peneliti berpendapat bahwa ia kemungkinan besar adalah herbivora.

Arthropleura diyakini hidup di daerah yang lembab dan beriklim tropis, dengan makanan utamanya adalah dedaunan dan bahan organik yang berlimpah di lantai hutan. Kehadirannya menunjukkan ekosistem yang kaya dan beragam di periode Karbon, di mana tumbuhan raksasa seperti pakis dan pohon-pohon tinggi menciptakan habitat yang mendukung kehidupan invertebrata berukuran besar.

Penemuan ini tidak hanya menunjukkan ukuran raksasa Arthropleura tetapi juga memberi petunjuk tentang bagaimana kehidupan di masa lalu memiliki dinamika yang sangat berbeda dibandingkan dengan saat ini. Penemuan fosil Arthropleura memberikan kita gambaran tentang betapa menakjubkannya evolusi kehidupan di Bumi dan betapa kaya dan kompleksnya ekosistem pada masa-masa prasejarah.

Keberadaan fosil ini membuka peluang lebih banyak untuk penelitian dan mengungkapkan informasi baru tentang interaksi antara invertebrata besar seperti Arthropleura dengan lingkungan di sekitarnya. Bagaimana mereka beradaptasi, bertahan hidup, dan berperan dalam ekosistem menjadi pertanyaan menarik yang terus dipelajari para ilmuwan.

Penemuan Fosil Arthropleura: Sebuah Keberuntungan yang Luar Biasa

Neil Davies, ilmuwan Bumi dari University of Cambridge di Inggris, mengungkapkan bahwa penemuan fosil kaki seribu raksasa Arthropleura ini adalah hasil dari sebuah kebetulan yang luar biasa. “Itu adalah penemuan yang kebetulan. Cara batuan itu jatuh, kemudian retak terbuka dan dengan sempurna mengekspos fosil. Fosil ini kebetulan ditemukan oleh salah satu mantan mahasiswa PhD kami ketika berjalan melewatinya,” ujar Neil Davies, dikutip dari Science Alert.

Penemuan ini terjadi ketika batuan yang mengandung fosil retak secara alami, membuka dan mengekspos jejak Arthropleura dengan jelas. Dengan cara yang tidak terduga, retakan tersebut menampilkan bentuk fosil dalam keadaan hampir utuh, sehingga memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari detail dari invertebrata terbesar yang pernah hidup di Bumi.

“Penemuan ini sangat menarik,” lanjut Davies, “tetapi fosilnya sangat besar sehingga kami harus berpikir keras tentang bagaimana cara mengevakuasi dan membawa fosil ini dengan aman.” Ukuran fosil yang begitu besar menjadi tantangan tersendiri bagi tim peneliti, mengingat Arthropleura memiliki panjang lebih dari 2,7 meter. Fosil ini tidak hanya besar, tetapi juga memiliki struktur yang cukup rumit, yang memerlukan penanganan ekstra hati-hati agar tidak mengalami kerusakan selama proses evakuasi dan penelitian.

Neil Davies menambahkan bahwa meskipun penemuan ini terjadi secara kebetulan, keberadaan fosil ini memberikan kita wawasan yang tak ternilai tentang bagaimana kehidupan di periode Karbon berlangsung. Selain menunjukkan ukuran luar biasa dari Arthropleura, fosil ini juga membuka peluang bagi para ilmuwan untuk memahami lebih jauh tentang habitat dan cara hidup makhluk prasejarah ini.

Para peneliti percaya bahwa fosil Arthropleura yang ditemukan ini memberikan petunjuk mengenai lingkungan yang dihuni oleh makhluk raksasa tersebut. Kehadiran batuan yang kaya akan fosil menunjukkan bahwa wilayah tersebut dulunya merupakan habitat yang sangat cocok bagi Arthropleura, dengan iklim yang lembab dan sumber makanan yang melimpah. Penemuan fosil ini adalah pengingat betapa beragam dan kompleksnya kehidupan di Bumi pada jutaan tahun lalu, sebelum kehadiran dinosaurus.

Penemuan yang dihasilkan dari kebetulan ini juga mengingatkan kita tentang betapa pentingnya penelitian lapangan dan observasi terus-menerus dalam ilmu geologi. Banyak penemuan penting dalam sejarah sains yang berasal dari ketidaksengajaan atau pengamatan yang cermat saat peneliti berjalan di alam bebas. Dalam kasus Arthropleura, penemuan ini membuka jendela sejarah yang unik ke masa lalu Bumi, di mana hewan-hewan besar seperti kaki seribu raksasa pernah berkeliaran dengan bebas di hutan prasejarah.

Fosil Arthropleura: Ukuran Besar yang Mengungkap Sejarah Purba

Bagian fosil Arthropleura yang ditemukan di Inggris memiliki ukuran yang sangat mengesankan, dengan lebar mencapai 50 hingga 75 cm dan perkiraan berat sekitar 50 kg. Ukuran ini menunjukkan betapa besarnya kaki seribu purba tersebut, yang membuatnya menjadi salah satu invertebrata terbesar dalam sejarah Bumi. Selain menjadi fosil pemecah rekor, penemuan ini memberikan wawasan yang berharga bagi para ahli tentang kehidupan kaki seribu purba pada periode Karbon.

Tim peneliti yang mempelajari fosil ini menemukan banyak informasi baru tentang bagaimana Arthropleura hidup dan beradaptasi dengan lingkungannya. Ukuran fosil yang sangat besar menunjukkan bahwa Arthropleura hidup dalam kondisi lingkungan yang sangat mendukung pertumbuhannya—tingginya kadar oksigen di atmosfer memungkinkan makhluk ini tumbuh hingga ukuran yang luar biasa.

Selain itu, bentuk dan struktur dari fosil ini juga membantu para ahli mempelajari lebih lanjut tentang anatomi Arthropleura. Dengan lebar hingga 75 cm, fosil ini mengungkapkan bahwa Arthropleura memiliki tubuh yang sangat kuat dan bersegmentasi, yang mungkin memberikan perlindungan tambahan dari predator dan memungkinkan mereka menjelajah berbagai medan di hutan prasejarah yang padat.

Para ahli juga memperkirakan bahwa tubuh besar Arthropleura ini memungkinkan mereka untuk menjadi herbivora yang dominan di habitat mereka. Dengan tubuh panjang yang dilapisi oleh segmen keras, mereka mampu bergerak melewati lantai hutan yang penuh dengan tumbuhan besar, mencari dedaunan dan bahan organik lainnya sebagai makanan. Studi lebih lanjut tentang fosil ini juga dapat membantu memahami pola makan, kebiasaan, dan interaksi Arthropleura dengan lingkungan sekitarnya.

Penemuan fosil berukuran besar ini tidak hanya penting dari segi ukuran, tetapi juga dari segi ilmiah, karena memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan dan kondisi lingkungan pada periode Karbon. Dengan penemuan fosil sebesar ini, para ilmuwan dapat merekonstruksi kembali ekosistem masa lalu yang kompleks dan memahami bagaimana kehidupan berevolusi seiring dengan perubahan iklim dan kondisi lingkungan Bumi.

Fosil yang beratnya mencapai 50 kg ini juga menantang para ilmuwan dalam upaya memindahkan dan meneliti secara detail. Penanganan fosil yang besar dan rapuh memerlukan teknik khusus, agar setiap detail yang ada dapat tetap terjaga dan memberikan informasi maksimal. Penemuan ini sekali lagi menegaskan betapa menariknya kehidupan di masa lalu Bumi, di mana makhluk-makhluk dengan ukuran yang tak terbayangkan pernah berkeliaran di planet kita.

Arthropleura: Mengungkap Kehidupan Kaki Seribu Raksasa di Zaman Karbon

Pada periode Karbon, Inggris berada dekat dengan garis khatulistiwa—kondisi yang sesuai dengan penemuan fosil Arthropleura di wilayah tersebut. Sebelumnya, hanya ada dua fosil Arthropleura yang ditemukan, keduanya berasal dari Jerman, dan ukurannya lebih kecil dibandingkan fosil yang ditemukan di Inggris baru-baru ini. Penemuan ini menunjukkan bahwa Arthropleura mungkin menyebar di wilayah yang luas di sepanjang daerah tropis dan subtropis pada zaman Karbon.

Temuan sebelumnya juga mengungkap bahwa Arthropleura cenderung hidup di sekitar rawa batubara, daerah yang memiliki biomassa berlimpah. Rawa batubara adalah kawasan yang kaya dengan vegetasi, di mana tanaman yang mati menumpuk menjadi gambut dan, seiring waktu, berubah menjadi batubara. Lingkungan seperti ini memberikan pasokan makanan yang melimpah bagi Arthropleura, memungkinkan mereka untuk tumbuh hingga ukuran raksasa.

Secara umum diterima bahwa artropoda modern, termasuk serangga dan kaki seribu, tidak bisa lagi mencapai ukuran seperti Arthropleura. Hal ini disebabkan kadar oksigen di atmosfer saat ini yang tidak cukup tinggi untuk mendukung metode pernapasan artropoda pada ukuran yang lebih besar. Menariknya, fosil Arthropleura yang ditemukan berasal dari periode sebelum puncak kadar oksigen atmosfer pada akhir periode Karbon dan Permian, ketika konsentrasi oksigen mencapai sekitar 23%—tidak jauh lebih tinggi dari kadar oksigen saat ini yang berkisar 21%.

Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kadar oksigen bukanlah satu-satunya faktor yang memungkinkan artropoda mencapai ukuran yang luar biasa pada masa lalu. Para peneliti percaya bahwa ukuran raksasa Arthropleura mungkin lebih dipengaruhi oleh diet tinggi nutrisi serta kurangnya predator di lingkungan mereka. “Meskipun kita tidak tahu pasti apa yang mereka makan, ada banyak kacang-kacangan dan biji-bijian bergizi yang tersedia di daun pada saat itu, dan mereka bahkan mungkin predator yang memakan invertebrata lain dan vertebrata kecil seperti amfibi,” ujar Neil Davies.

Arthropleura diketahui hidup di sekitar khatulistiwa selama kurang lebih 45 juta tahun, sebelum akhirnya punah pada periode Permian, antara 299 hingga 252 juta tahun yang lalu. Alasan kepunahan Arthropleura masih menjadi misteri, namun kemungkinan besar disebabkan oleh munculnya reptil, yang akhirnya menjadi predator dominan di lingkungan tersebut, menggantikan peran Arthropleura dalam rantai makanan.

Fosil Arthropleura yang ditemukan di Inggris tersebut berada di batu pasir yang jatuh dari tebing dan awalnya berada di saluran sungai. Fosil ini mungkin merupakan bagian eksoskeleton yang berganti kulit—karapas yang dilepaskan oleh Arthropleura saat mereka tumbuh, yang kemudian terisi pasir dan terawetkan dengan baik. “Menemukan fosil kaki seribu raksasa ini jarang terjadi, karena begitu mereka mati, tubuh mereka cenderung hancur dan tidak terawetkan dengan baik, jadi kemungkinan besar fosil tersebut adalah karapas ganti kulit yang ditumpahkan hewan saat tumbuh,” jelas Davies.

Namun, masih banyak yang belum kita ketahui tentang Arthropleura, terutama karena tidak ada fosil kepala yang ditemukan sejauh ini. “Kami belum menemukan fosil kepala, jadi sulit untuk mengetahui segalanya tentang mereka,” tutup Davies. Meskipun begitu, penemuan ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan pada masa lalu dan bagaimana kondisi lingkungan di masa lalu mendukung pertumbuhan makhluk-makhluk raksasa seperti Arthropleura.

 

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.