Science · 15/09/2024 0

Surat Einstein Terkait Bom Nuklir Terjual Rp 60 Miliar di Lelang

Surat Einstein Terkait Bom – Pada musim panas tahun 1939, Albert Einstein melakukan sesuatu yang kemudian ia anggap sebagai ‘kesalahan besar’. Ia menandatangani sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt. Surat tersebut menjadi titik awal dimulainya era perang nuklir, dengan memperingatkan potensi pengembangan senjata nuklir oleh Jerman.

Salinan Surat Bersejarah Einstein Terjual Rp 60 Miliar di Lelang

Kini, salinan surat bersejarah yang juga ditandatangani oleh Albert Einstein telah terjual dalam lelang di Christie’s dengan harga mencapai USD 3,9 juta atau setara dengan Rp 60 miliar. Surat asli yang dikirim kepada Presiden Roosevelt merupakan bagian dari koleksi Perpustakaan Franklin D. Roosevelt di New York.

Surat ini digambarkan sebagai salah satu surat paling berpengaruh dalam sejarah,” kata Peter.

Penjualan Surat Einstein Belum Memecahkan Rekor

Meskipun surat bersejarah Einstein tentang bom nuklir terjual seharga Rp 60 miliar, penjualan ini belum memecahkan rekor untuk memorabilia Einstein. Sebelumnya, Christie’s pernah melelang salah satu manuskrip ilmuwan terkenal tersebut dengan harga mencapai USD 13 juta (sekitar Rp 200 miliar), memecahkan rekor harga memorabilia ilmiah.

Surat yang Memulai Era Nuklir Dunia

Surat tersebut memperingatkan bahwa Jerman mungkin sedang mengembangkan bom yang sangat kuat menggunakan uranium, dan mendesak Presiden Roosevelt untuk segera ‘mempercepat’ upaya pengembangan senjata serupa oleh Amerika Serikat. Surat ini kemudian menjadi pemicu dibentuknya Proyek Manhattan, yang akhirnya menghasilkan bom atom pertama di dunia, mengubah jalannya sejarah dan memulai era nuklir global.

Tanda Tangan Einstein Menambah Kredibilitas Surat Bersejarah

Meskipun Einstein bukan penulis utama surat tersebut, reputasinya yang diakui di seluruh dunia menjadikan tanda tangannya sangat berharga dan menambah kredibilitas surat tersebut.

Salinan yang baru saja terjual dalam lelang di Christie’s adalah satu-satunya versi yang dimiliki oleh pihak swasta. Surat itu merupakan bagian dari koleksi pribadi milik mendiang Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft.

Perjalanan Surat dari Forbes hingga Terjual Rp 60 Miliar

Surat bersejarah tersebut dibeli oleh Paul Allen pada tahun 2002 dengan harga USD 2,1 juta (sekitar Rp 32 miliar). Sebelum dimiliki oleh Allen, surat ini adalah milik penerbit terkenal Malcolm Forbes, yang memperolehnya dari harta warisan fisikawan Hungaria Leo Szilard. Namun, Christie’s tidak mengungkapkan identitas pemilik baru setelah penjualan terbaru ini.

Pengaruh Einstein pada Proyek Manhattan

Ketika Leo Szilard menulis surat itu, para ilmuwan Jerman baru saja menemukan fisi nuklir, yaitu proses pemisahan atom yang melepaskan energi besar, yang dapat digunakan untuk mengembangkan bom atom. Bagi Szilard dan Einstein, potensi Jerman menciptakan senjata nuklir menjadi alasan mendesak untuk menulis surat kepada Presiden Roosevelt.

Perubahan Sikap Szilard dan Einstein Terhadap Senjata Nuklir

Baik Leo Szilard maupun Albert Einstein adalah ilmuwan Yahudi yang melarikan diri dari Eropa saat Adolf Hitler berkuasa. Namun, setelah Jerman menyerah dalam Perang Dunia II, keduanya tidak lagi merasa bahwa penggunaan senjata nuklir dapat dibenarkan, dan mulai menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak destruktif dari senjata tersebut.

Penyesalan Einstein Setelah Bom Hiroshima dan Nagasaki

Celakalah saya,” ungkap Albert Einstein setelah mendengar tentang serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada tahun 1945 yang menewaskan sekitar 200 ribu orang.

Meskipun Einstein tidak terlibat langsung dalam Proyek Manhattan, pemenang Hadiah Nobel itu tetap menyesali perannya dalam memulai era senjata nuklir. Setelah perang, ia aktif menentang proliferasi nuklir, dan sebelum meninggal pada tahun 1955, Einstein menandatangani Manifesto Russell-Einstein, yang ditulis oleh filsuf Bertrand Russell sebagai seruan untuk mencegah bencana nuklir di masa depan.

Manifesto Russell-Einstein dan Peringatan Bom Hidrogen

Dalam Manifesto Russell-Einstein, Albert Einstein dan Bertrand Russell memperingatkan publik tentang ancaman yang lebih besar daripada bom atom: bom hidrogen yang baru dikembangkan, yang memiliki daya hancur jauh lebih dahsyat.

Manifesto ini kemudian menjadi dasar pembentukan Pugwash Conferences on Science and World Affairs, sebuah organisasi yang hingga kini berdedikasi untuk menghapus senjata pemusnah massal dari dunia.

 

Informasi berita teknologi lainnya terupdate.